Perkuat Akses Telekomunikasi di Desa Tolo'oi Sumbawa
Kini Warga Tolo’oi Tak Perlu ke Gunung Cari Sinyal
Namanya Muhammad Fauzi (36). Salah satu petani muda meski rambutnya sudah mulai dihiasi uban. Ia menggambarkan kondisi desa tempat tinggalnya sebagai daerah termiskin di Kecamatan Tarano. “Desa Tolo’oi ini desa terujung di Kabupaten Sumbawa. Dan merupakan desa termiskin di Kecamatan Tarano. Jarak desa ini dari pusat pemerintahan kabupaten sekitar 200 Km lebih. Dan jalan akses ke desa ini satu-satunya melalui Kabupaten Dompu,” tuturnya.
Kisah desa yang terpencil itu juga dituturkan Mantri Puskesmas Pembantu (Pustu) Tolo’oi, Imam Marwadi (47). Pria pendatang yang bertugas membantu penanganan masalah kesehatan warga Desa Tolo’oi itu berkisah tentang sulitnya kondisi yang dihadapi warga desa.
“Selama ini masyarakat desa untuk dapat berkomunikasi dengan daerah lain berkomunikasi dengan orang luar dengan cara naik ke atas gunung, di situ nanti ada sinyal. Kalau dalam keadaan gawat darurat, kita berusaha secepat mungkin lari ke sana untuk menghubungi Puskesmas,” jelasnya seraya merinci jarak tempuh antara desa dengan puncak gunung sekitar 2 Km.
“Jarak dari tempat kami ke tempat yang biasa dipakai untuk berkomunikasi di atas gunung itu sekitar 2 km. Jalannya berbatuan terjal yang kalau pakai motor kemungkinan nggak bisa sampai sana. Harus jalan kaki,” kenangnya.
Jika ada pasien dengan kondisi gawat, Imam berkisah, petugas medis baru tahu ketika salah satu anggota keluarga pasien datang langsung ke Pustu. “Dulu jika ada pasien gawat, keluarga pasien datang ke Pustu memberi tahu kita keadaan pasien dan kita pun datang ke sana,” tuturnya.
Kehadiran BTS 4G seolah mengubah kehidupan warga desa. Tak hanya ketika kondisi kegawatan atau konsultasi kesehatan. Seperti dirasakan oleh Fauzi, kehadiran BTS menjadikan transformasi luar biasa bagi warga desa.
“Sebelum ini, informasi seperti barang langka bagi kami. Bahkan dulu, saya mengalami untuk berkomunikasi dengan kerabat yang ada di luar itu harus naik pohon. Harus cari titik-titik sinyal yang ada di tanah lapang. Ini susah,” kenangnya menegaskan uraian sang Mantri Kesehatan.
Tapi dengan adanya sinyal BTS 4G yang terpancar dari kawasan bangunan parabola dan menara itu, Desa Tolo’oi dinilai Fauzi mengalami kemajuan yang luar biasa. “Transformasi yang luar biasa bagi saya dan masyarakat Desa Tolo’oi ini,” ungkapnya usai peresemian Tower BTS 4G oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sabtu (19/03/2018) pekan lalu di tempat yang sama, Desa Tolo’oi.
Berita terkait:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/12777/permudah-promosi-produk-panen-menteri-kominfo-resmikan-bts-4g/0/berita_satker
Perkuat Akses Telekomunikasi di Desa Tolo'oi Sumbawa
Perkuat Akses Telekomunikasi di Desa Tolo'oi Sumbawa
Istimewa
Semoga lebih maju lagi
bikin subtitel itu melelahkan, tapi hasilnya memuaskan 🙂
Di desa saya jg belum ada sinyal jaringan, jadi petani disini buta harga, dulu ada BTS mini, tapi sudah lama tidak berfungsi lagi..