Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Ekosistem Unik Gugus Kepulauan
Sudah sejak lama wilayah laut dikenal sebagai wilayah yang tidak mempunyai status hukum kepemilikan (property right), sehingga sumber daya perairan laut tersebut menjadi suatu obyek yang bersifat terbuka (openly accessed) bagi semua pihak. Khusus di Kepulauan Seribu, usaha pengaturan wilayah perairan lautnya sudah cukup lama dilakukan, baik melalui peraturan daerah maupun melalui peraturan pusat.
Dengan memperhatikan adanya indikasi potensi kawasan dan pemanfaatan sumberdaya alam laut di wilayah Kepulauan Seribu yang tinggi, Pemerintah Pusat melakukan beberapa pengaturan antara lain Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts-II/1995 tanggal 21 Maret 1995 tentang Perubahan fungsi Cagar Alam Laut Kepulauan Seribu yang terletak di Kotamadya Daerah Tingkat II Jakarta Utara Daerah Khusus Ibukota Jakarta menjadi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Lalu kemudian ada revisi luas kawasan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6310/Kpts-II/2002 tanggal 13 Juni 2002 tentang Penetapan kawasan pelestarian alam perairan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu seluas 107.489 (Seratus tujuh empat ratus delapan puluh sembilan) hektare.
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu tersusun oleh ekosistem pulau-pulau sangat kecil dan perairan laut dangkal, yang terdiri dari gugus kepulauan dengan 78 pulau sangat kecil, 86 gosong pulau dan hamparan laut dangkal pasir karang pulau.
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu mempunyai sumber daya alam yang khas yaitu keindahan alam laut dengan ekosistem karang yang unik seperti terumbu karang, ikan hias dan ikan konsumsi, echinodermata, crustacea, molusca, penyu sisik (Eretmochelys imbricata/langka), tumbuhan laut dan darat, mangrove, padang lamun, dan lain-lain.
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Ekosistem Unik Gugus Kepulauan
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Ekosistem Unik Gugus Kepulauan