Ozon Menipis, Kehidupan Bumi Kritis
Laporan PBB (2018) mengatakan bahwa lapisan ozon di kutub utara dan selatan mulai membaik, namun di garis khatulistiwa malah menipis. Hasil penelitian menemukan masalah baru di atmosfer Bumi. Ketika keadaan ozon di sekitar Antartika membaik, lapisan ozon di sekitar wilayah ekuator justru terabaikan.
Ada kekhawatiran dari komunitas ilmuwan bahwa sinar ultraviolet (UV) yang menembus langit non-kutub makin kuat. Sebabnya, ozon di lapisan stratosfer bawah makin menipis. Padahal di bawah langit tersebut, miliaran orang tinggal di sana. Hasil penelitian yang dimuat jurnal Atmospheric Chemistry and Physics itu menangkap kondisi atmosfer yang terekam selama 30 tahun terakhir.
Penyebab menipisnya ozon di wilayah tersebut belum diketahui. Namun ada dugaan kandungan bahan kimiawi dalam cat industri, semprotan aerosol, serta perubahan iklim mempengaruhi keadaan ozon tersebut.
Menipisnya lapisan ozon memicu meningkatnya radiasi ultraviolet matahari terutama UV-B yang mampu mencapai permukaan bumi. Oleh sebab itu menjadi sangat penting untuk untuk melakukan proteksi diri dari bahaya sinar ultraviolet UV-B. Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi sinar matahari yang tinggi dalam 12 jam setiap harinya. Sehingga dampak negatifnya terhadap kesehatan dapat dicegah sejak dini.
Dampak penipisan lapisan ozon bagi kesehatan seperti kulit terbakar, pengaburan kornea dan katarak mata, penurunan daya tahan tubuh (imunitas) dan kanker kulit. Di Punta Arenas, Chili terjadi peningkatan kasus kanker kullit. 66 persen sepanjang tahun 1994-2004. Penuaan dini juga menjadi dampaknya. Tanda ketuaan tidak sesuai usia, kerut, flek, kusam, kering, kasar, lebih tua dari usia hal ini karena pengaruh lingkungan terutama sinar UV.
Sinar matahari berfungsi juga untuk membunuh mikroorganisme perairan yang populasinya berlebih. Hal ini menjadikan keseimbangan ekosistem terjaga. Dengan meningkatnya intensitas ultraviolet akibat lapisan ozon yang menipis, mikroorganisme perairan akan mengalami kematian besar-besaran dan mengurangi produksi oksigen alami.
Sementara banyaknya sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan bumi, maka suhu akan semakin meningkat. Ini menyebabkan gunung es di kutub mencair karena suhu yang menghangat. Jika
gunung es mencair, daratan akan tenggelam sedikit demi sedikit. Dan sayangnya, meski bisa berevolusi, kecepatan evolusi makhluk hidup di Bumi tidaklah secepat perubahan lingkungan yang terjadi akibat penipisan lapisan ozon ini.
Kerusakan ozon di lapisan stratosphere yang berada di ketinggian 50 kilometer dari bumi semakin mengkhawatirkan. Masyarakat pun diminta untuk memulai aksi penyelamatan ozon dengan tidak
membeli barang-barang dan perangkat elektronik yang mengandung bahan perusak ozon (BPO).
#IndonesiaBaik #HariOzon #YangMudaSukaData
—
Ikuti media sosial kami
Facebook: https://www.facebook.com/IndonesiaBai…
Instagram: https://www.facebook.com/IndonesiaBai…
Twitter: https://twitter.com/indonesiabaikid
—
http://indonesiabaik.id/
Ozon Menipis, Kehidupan Bumi Kritis
Ozon Menipis, Kehidupan Bumi Kritis