Cegah Sakit Akibat Panas Menyengat

Cegah Sakit Akibat Panas Menyengat

Cegah Sakit Akibat Panas Menyengat

Pada akhir Oktober 2019, suhu udara pada siang hari di Indonesia terasa cukup terik. Beberapa stasiun pengamatan BMKG mencatat suhu udara maksimum dapat mencapai 37 °C – 40 °C sejak tanggal 19 Oktober lalu dan bisa bertahan hingga awal November.

Berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan Khatulistiwa, hal ini erat kaitannya dengan gerak semu Matahari. Seperti yang kita ketahui pada bulan September, Matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan Bumi selatan hingga bulan Desember. Sehingga pada bulan Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan (Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dsb).

Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari. Selain itu pantauan dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari. Minimnya tutupan awan ini akan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara.

Dalam waktu sekitar satu minggu kedepan masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya.

BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.

Kementerian Kesehatan juga mengimbau agar masyarakat menghindari terpapar panas ekstrem secara langsung saat beraktivitas di luar ruangan. Karena sejumlah penyakit berpotensi muncul akibat cuaca panas tinggi dan mesti di antisipasi. Seperti bibir pecah-pecah yang bisa dicegah dengan menggunakan pelembab bibir sesering mungkin, lalu mengonsumsi buah dan sayur yang cukup, dan sering membasahi bibir dengan air minum.

Kulit kering dan gatal juga dapat muncul kepada seseorang yang terpapar panas tinggi dan bisa dicegah dengan menyemprotkan air di daerah yang terkena panas sesering mungkin dan gunakan pelembab kulit. Berikutnya ada mimisan yang dapat di antisipasi dengan sering-seringlah membasahi masker dan menyemprotkan air dengan semprotan ke area wajah. Terakhir, tenggorokan bisa kering dan timbul batuk. Penyakit ini bisa dicegah dengan lebih sering membasahi tenggorokan kita dengan air minum.

#IndonesiaBaik #PanasEkstrem #YangMudaSukaData

Ikuti media sosial kami

Facebook: https://www.facebook.com/IndonesiaBai
Instagram: https://www.facebook.com/IndonesiaBai
Twitter: https://twitter.com/indonesiabaikid

http://indonesiabaik.id/
Cegah Sakit Akibat Panas Menyengat



Cegah Sakit Akibat Panas Menyengat

Related posts

Leave a Comment