Satelit SATRIA Akan Diletakkan di Atas Langit Papua
Direktur Badan Aksesibiiltas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Anang Latif menyatakan, Satelit Indonesia Raya atau SATRIA akan ditempatkan di atas langit Papua. “Satelit tersebut akan diletakkan di orbital 146 derajat bujur timur, kira-kira di atas Papua. Karena sebagian besar demand tersebut ada di Papua, di timur. Ini sangat ideal untuk menempatkan satelit,” tuturnya saat mendampingi Menteri Kominfo dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (16/09/2019).
Menurut Anang Latif sebagai bagian dari program konektivitas nasional, SATRIA akan menjadi pendorong untuk penyediaan akses internet cepat yang akan digunakan untuk mendukung layanan pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan. “Salah satu yang dipilih tadi sesuai paparan Pak Menteri adalah sebuah leapfrog guna mengejar ketertinggalan khususnya dibandingkan dengan negara lain. Jadi, kami tidak memilih jalur normal lagi di mana jalur memulai membangun hanya 2G, hanya 3G, tetapi kami langsung menyiapkan internet kecepatan tinggi langsung,” ungkapnya.
Mengenai SATRIA, Dirut BAKTI Kominfo menyebutkan akan terbagi dalam dua segmen, yaitu segmen angkasa dan segmen bumi sebagai pengendali. SATRIA akan menggunakan teknologi terkini sementara pembiayaannya menggunakan skema Kerja sama Pemeritah dan Badan Usaha (KPBU). Menurut Dirut Anang Latif, Pasifik Satelit Nusantara menjadi konsorsium pelaksana satelit multifungsi SATRIA. Nilai investasi proyek mencapai Rp6,4 Triliun dengan masa konsesi selama 15 tahun.
“Satelit SATRIA akan dibangun oleh perusahaan Thales Alenia Perancis. Ini sebuah salah satu pabrikan terbesar di Eropa yang kami gunakan namun menggunakan peluncur dari Amerika Serikat. Nah ini peluncur roket satelit SpaceX Elon Musk yang mengembangkan mobil tesla. Beliau memiliki satelit peluncur untuk roket nanti dari satelit satria ini,” jelas Anang Latif.
Satelit SATRIA Akan Diletakkan di Atas Langit Papua
Satelit SATRIA Akan Diletakkan di Atas Langit Papua