Cara Deteksi Penderita Talasemia
Dalam rangka memperingati Hari Thalassaemia (Talasemia/Thalassemia) Sedunia 2019, Kementerian Kesehatan RI bersama mitra terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat. Karena penyakit Talasemia belum bisa disembuhkan dan berisiko kematian.
Secara spesifik peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran individu dan keluarga melakukan deteksi dini Talasemia, melibatkan seluruh stake holder terkait dalam pencegahan dan pengendalian Talasemia yang komprehensif, melibatkan semua layanan kesehatan untuk meningkatkan akses pengobatan berkualitas kepada penyandang Talasemia serta mendorong semua mitra dan kelompok masyarakat untuk melakukan inovasi dalam pencegahan dan pengendalian Talasemia
Lalu bagaimana cara kita mengetahui seseorang menderita Talasemia? Kemenkes pun menjelaskan beberapa caranya untuk mendeteksi. Diantaranya adalah memiliki riwayat keluarga dengan thalassemia atau transfusi berulang. Gejalanya bervariasi, yang paling sering ditemui adalah pucat atau lemas akibat anemia.
Perlu diketahui bahwa berdasarkan gejalanya, talasemia dibagi menjadi 3 jenis, yakni talasemia minor/trait/pembawa sifat, talasemia intermedia dan talasemia mayor. Cara lain untuk mendeteksi seseorang menderita Talasemia juga dapat melalui pemeriksaan darah, di mana dapat ditemukan kadar Hb yang rendah kadar MCV dan MCH yang rendah, hasil analisa Hb yang abnormal, plus pemeriksaan genetik dilakukan melalui pemeriksaan DNA.
#talasemia #penyakit #deteksi
—
Follow our social media
Facebook: https://www.facebook.com/IndonesiaBai…
Instagram: https://www.facebook.com/IndonesiaBai…
Twitter: https://twitter.com/indonesiabaikid
—
http://indonesiabaik.id/
Cara Deteksi Penderita Talasemia
Cara Deteksi Penderita Talasemia